Minggu, 04 Mei 2014

Middle East Respiratory Syndrome (MERS)

Middle East Respiratory Syndrome adalah penyakit respirasi karena virus, pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada tahun 2012. Penyakit ini disebabkan oleh virus corona bernama MERS-CoV. Hampir semua pasien yang terinfeksi virus ini akan terjadi gangguan respirasi akut dan berat, dengan gejala panas, batuk dan sesak napas. Risiko kematian sekitar 30%.

Hampir semua kasus terjadi di enam negara sekitar jazirah Arab, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Oman, Yordania, dan Kuwait. Penduduk dari negara lain yang tertular karena perjalanan adalah dari Inggris, Perancis, Tunisia, Italia, Malaysia dan Amerika Serikat. Virus ini menular dari penderita ke orang lain yang kontak erat. Virus belum terbukti menyebar secara luas di masyarakat.  

Coronavirus penyebab MERS berbeda dengan coronavirus  yang pernah menginfeksi manusia sebelumnya. Virus ini berbeda dengan virus penyebab SARS (severe acute respiratory syndrome) yang menyerang manusia tahun 2003. Belum diketahui dengan pasti dari mana virus ini berasal, kemungkinan berasal dari binatang. MERS-CoV didapatkan pada unta di Qatar, Mesir dan Saudi Arabia, pada kelelawar di Saudi Arabia. Unta di beberapa negara lain menunjukkan hasil uji positif terhadap antibodi MERS-CoV, artinya binatang tersebut sebelumnya telah terinfeksi atau berhubungan erat dengan virus MERS-CoV. Sampai saat ini, belum bisa dipastikan bahwa unta, kelelawar atau binatang lain sebagai sumber penularan ke manusia.

Virus ini ditemukan pertama kali di Amerika Srikat 2 Mei 2014 pada tenaga kesehatan yang baru saja pulang dari Arab Saudi. Sampai saat ini belum ada bukti virus masuk ke Indonesia, meskipun ada satu orang Indonesia yang terinfeksi virus tersebut dan akhirnya meninggal di Arab Saudi. Pasien tersebut sudah lama tinggal di Jeddah, bukan jemaah umroh.

Sejauh ini belum ada vaksin untuk mencegah MERS, dan belum ada anti virus yang mampu membunuh virus MERS-CoV. Pasien dipasang ventilator bila ada indikasi, antibiotik mungkin diperlukan untuk mencegah infeksi sekunder, dan meningkatkan daya tahan tubuh sehingga tubuh mampu mengalahkan virus tersebut.

Anda berencana Umroh atau mengunjungi Jazirah Arab? Perhatikan anjuran ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar