Rabu, 04 Oktober 2023
Sabtu, 26 Agustus 2023
Kamis, 10 Maret 2022
Jumat, 24 September 2021
Hari Paru Sedunia / World Lung Day 2021
PERS RELEASE
World Lung Day, 25 September 2021
“CARE FOR YOUR LUNGS”
“ PEDULI KESEHATAN PARU KITA “
Setiap tanggal 25 September adalah hari memperingati kesehatan paru dunia, dimana tiap tanggal tersebut masyarakat dunia mengingatkan pentingnya kesehatan paru. Paru merupakan organ yang terpapar langsung dengan dunia luar sehingga partikel debu halus, asap virus, jamur dan bakteri bisa masuk ke dalam paru. Paru juga merupakan organ yang rentan terhadap penyakit yang disebabkan oleh banyak hal, infeksi dan non-infeksi. Kerusakan pada paru mengakibatkan kecatatan permanen dan dapat menurunkan kualitas hidup. Penyakit paru diperkirakan bertanggungjawab terhadap lebih dari 10% hilangnya waktu dan produktivitas seseorang, yang diukur melalui satuan disability-adjusted life-years (DALYs). Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) adalah organisasi profesi dengan salah satu misi dan visi bertujuan untuk mencegah dan meningkatkan kesehatan paru baik individu maupun masyarakat.
Terdapat 5 penyakit pernapasan yang paling besar dampaknya bagi sistem kesehatan yaitu Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), asma, infeksi saluran napas bawah akut, tuberkulosis (TB) dan kanker paru. Secara global diperkirakan ada 384 juta penduduk dunia yang mengalami PPOK, dengan 3 juta orang meninggal setiap tahunnya karena PPOK. PPOK di Indonesia sendiri menjadi salah satu penyakit paru penyebab kematian dengan angka prevalensi sekitar 4,5%. Faktor risiko utama terjadinya PPOK adalah paparan asap rokok. Sekitar 334 juta penduduk dunia mengalami asma dan angka insidensinya selalu meningkat dalam 3 dekade terakhir. Terdapat sejumlah faktor yang dapat memicu munculnya asma yaitu faktor genetik, polusi udara, infeksi saluran napas pada masa kanak-kanak, faktor makanan dan paparan alergen lingkungan. Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi asma di Indonesia adalah 2,4%. Infeksi saluran napas bawah dan pneumonia merupakan penyakit pernapasan dengan angka kematian lebih dari 4 juta orang per tahun. Penyakit tersebut menjadi beban besar kesehatan di negara berkembang. Data Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi pneumonia di Indonesia adalah 4%. Data Global TB Report tahun 2020 menunjukkan pada tahun 2019 dilaporkan sekitar 10 juta orang menderita TB di seluruh dunia, dengan 1,2 juta di antaranya meninggal dunia. Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang kasus TB di dunia, saat ini menduduki no 2 di Dunia, dengan prevalensi TB paru adalah 0,4% dari seluruh penduduk Indonesia. Kanker paru merupakan jenis kanker paling banyak dialami oleh pria dewasa dan urutan ketiga pada perempuan dewasa.
Pada tahun 2012, sekitar 14 juta kasus baru kanker paru ditemukan di seluruh dunia. Sekitar 1,6 juta orang meninggal setiap tahunnya karena kanker paru.
Tema World Lung Day tahun 2021 adalah “Care for your Lungs” atau “Peduli Kesehatan Paru Kita”, antara lain yaitu katakan tidak pada tembakau, lindungi paru dengan vaksinasi, bernapas dengan udara bersih dan olah raga denga teratur. Keempat hal tersebut dilakukan untuk melindungi paru kita dari penyakit yang dapat menimbulkan kecatatan.
Katakan tidak pada tembakau dan vape
Tembakau menyebabkan 8 juta kematian tiap tahunnya dan merupakan penyebab utama banyak penyakit paru. Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia dan sebagian besar adalah racun dan dapat menyebabkan kanker. Stop merokok adalah jalan terbaik untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Berhenti merokok merupakan hal penting untuk mengembalikan beberapa kerusakan yang ditimbulkan asap rokok pada paru. Berhenti merokok juga penting untuk mencegah terjadinya penyakit paru kronik, yang apabila sudah terjadi maka bersifat ireversibel atau sulit kembal normal.
Vape adalah suatu alat elektronik untuk menghantarkan obat dengan cara inhalasi,umumnya nikotin dan kanabis (bentuk sintesis atau alamiah mariyuana). Sudah banyak bukti yang mendapatkan nikotin inhalasi, bentuk dari e-cigarettes merusak jaringan paru dan menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan kanker. Emisi yang dikeluarkan oleh alat tersebut juga berbahaya untuk paru.
Lindungi paru dengan cara vaksinasi
Vaksin telah menyelamatkan jutaan orang tiap tahunnya. Vaksin bekerja dengan cara pengenalan dan menyiapkan sistem imun, untuk mengenali dan melawan virus dan bakteri sebagai target. Apabila tubuh terpajan patogen maka tubuh dengan segera menghancurkan patogen tersebut sehingga dapat mencegah penyakit lebih lanjut. Dengan vaksinasi dapat melindungi orang dari beberapa penyebab penyakit infeksi dan menjaga kesehatan paru. Pneumonia pneumokokal, Covid-19, influenza dan pertussis merupakan beberapa penyakit infeksi pernapasan yang dapat dicegah dengan vaksinasi.
Vaksinasi juga membantu melindungi orang lain. Orang lain akan terproteksi bila kontak erat seperti teman dan anggota keluarga, juga orang lain dalam komunitas termasuk tenaga kesehatan yang telah divaksinasi. Vaksinasi dapat menghentikan penyebaran infeksi. Orang dengan kondisi paru atau kondisi kesehatan tertentu memiliki risiko tinggi terjadinya infeksi paru.
Bernapas dengan udara bersih
Polusi udara diperkirakan telah membunuh sekitar 7 juta manusia tiap tahunnya. Data WHO menunjukkan 9 dari 10 orang bernapas dengan udara yang mengandung kadar polutan tinggi. Polusi udara memiliki dampak negatif bagi kesehatan manusia dan pajanannya dapat mempengaruhi populasi manusia, mulai dari bayi sampai dengan lanjut usia. Paru merupakan pintu ma
suk pertama udara berpolusi. Polusi udara dapat mengenai siapa saja, tua-muda, miskin-kaya, negara berkembang dan sedangn berkembang tetapi paparan terberat adalan pada negera penghasilan rendah-sedang.
Olah raga dengan teratur
Olahraga dengan teratur meningkatkan kualitas hidup seseorang, bahkan dalam kondisi sehat sekalipun. Banyak orang menghubungkan kebugaran dengan kesehatan jantung, penurunan berat badan dan berkurangnya risiko penyakit seperti diabetes, tetapi olahraga juga dapat menjaga kesehatan paru. Saat berolahraga, denyut jantung akan bertambah cepat dan kerja paru bertambah. Badan kita akan lebih membutuhkan oksigen sebagai bahan bakar untuk otot. Paru akan meningkatkan aktivitasnya untuk menghantarkan oksigen selain menngeluarkan karbon dioksida. Sebagai tambahan, paru akan mengembang saat aktivitas dibandingkan saat istirahat, hal ini mencegah kompresi area paru bagian bawah.
Kami berharap hari paru sedunia dapat memberikan kesempatan untuk bertindak, berbicara dan menyadarkan. Suara yang bersatu dari semua pihak diseluruh dunia termasuk Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) yang mendedikasikan untuk kesehatan paru dan respirasi akan menjadi kekuatan bersama yang kuat.
Jakarta, 24 September 2021
Pengurus Pusat
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR, FAPSR Dr. Alvin Kosasih, Sp.P(K), MKM, FISR, FAPSR
Ketua Umum Sekretaris Umum